Batik Peranakan Lebih Bernilai Filosofis Tinggi
![]() |
Fashion show batik Pekalongan, menampilkan pesona motif batik dengan berbagai desian fashon menarik. |
Setiap daerah memiliki batik yang menajadi identitas asli daerahnya. Corak dan warna yang digoreskan pun memiliki filosofi tersendiri. Namun seiring perkembangan zaman, semakin diminatinya batik sebagai fashion gaya hidup manusia. Batik modern pun bermunculan.
Meski motif-motif modern bermunculan, ternyata tak mampu menggeser keberadaan batik peranakan yang justru cenderung klasik. Sebab berbicara mengenai batik, sebenarnya bukan hanya tentang keragaman motif saja. Namun lebih dari itu semua, adalah nilai yang terkandung di dalamnya.
Dalam tulisan ini, penulis ingin mencoba memberikan contoh, yaitu batik pagi sore. ya.. Pagi sore. motif ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Batik pagi sore merupakan batik yang memiliki dua motif yang berlawanan, yakni motif gelap dan terang. Motif tersebut sangat populer di era penjajahan jepang, sebab pada masa tersebut merupakan masa kehidupan yang serba sulit. Sehingga untuk penghematan, dibuatlah motif pagi dan sore dengan tujuan agar di bisa dikenakan dua kali dengan cara bergantian sisi motif.
Begitulah pada dasarnya sebuah batik dilahirkan, tidak hanya digoreskan atas dasar kesenian saja, akan tetapi jauh dari itu semua memiliki nilai filosofi dan sejarah yang panjang. Dan pengguna batik yang cerdas, tentunya memilih batik bukan hanya sekedar gaya hidup saja, sehingga batik peranakan di bumi Indonesia ini tetap lestari.
Tidak ada komentar: